Dari dulu saya selalu mencari novel, yang bisa saya nikmati sambil mendengarkan. Jadi mata saya tidak harus cape membacanya, tinggal pasang telinga, sambil jalan, sambil kerja, sambil tiduran pun, saya tetap bisa menikmatinya. Jadi nanti kalau misalnya saya pulang ke rumah, saya masih bisa menikmati novel itu sambil berjalan ke sawah, sambil mencangkul, sambil panen, atau sambil membersihkan rumput di kebun.
Namun berkali-kali mencarinya ke Internet, novel semacam itu tidak ada. Audiobook juga sangat jarang. Ada juga Tung Desm Waringin, itu motivasi, padahal yang saya inginkan itu novel. Dari sinilah saya berpikir, kalau memang saya tidak menemukannya, berarti ini kesempatan saya membuatnya. Karenanya, saya berpikir untuk merekam novel apapun yang saya baca. Dengan cara itu, apa yang saya baca benarbenar nempel, dan kegiatan membaca tidak terbuang sia-sia. Jika sudah ada rekamannya, dengan mudah, saya bisa menikmatinya kembali jika butuh, dan ketika ada orang lain menginginkan, saya bisa menjualnya.
Tapi, apa dibenarkan menjual rekaman novel hasil karya orang lain.
Ya benar, inilah masalahnya!
Karena itu saya kira, bagusnya jangan merekam karya orang lain, namun karya sendiri saja perbaiki, kemudian nantinya, rekamlah!
Tapi itu prosesnya lama, padahal yang enak itu ya tadi, tidak harus cape-cape mikir sendiri, tapi memanfaatkan karya orang lain. Ini tehnik bisnis jaman sekarang. Karenanya, tetap, yang akan saya lakukan ya yang tadi, merekam hasil karya orang lain. Tentang karya sendiri, mungkin kalau suatu ketika datang semangat untuk membuatnya, ya mungkin membuatnya juga. Untuk sekarang, saya akan merekamdulu novel-novel laris yang sudah dikenal bagusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar