Senin, 24 Februari 2014

Debat Apa Gunanya?

Dulu saya lepaskan tali kekang diriMembiarkan mulut mengumbar nafsu, berdebat dengan siapa saja
Akhirnya saya bertanya, terus debat ini apa gunanya
Saya dapat apa dari berdebat

Sesekali muncul dalih
Debat ini sarana, buat saya menggali ilmu
Debat membuat saya semangat membaca lebih banyak
Tapi saya tanyakan lagi, ilmu seperti apa yang saya dapatkan
Ilmu pemupuk kesombongan?
Ilmu yang membuat saya, semakin besar kepala dan membanggakan diri?
Ilmi seperti apa? Ilmu yang membuat saya puas bisa menjatuhkan orang lain?
Ilmu seperti itukah yang saya inginkan?

Terus nantinya bagaimana?
Ilmu itu mau digunakan apa? Mau dipakai mendebat orang lain pula
Agar di setiap tempat mendapatkan kemenangan?

Agak malu juga saya sama Ipho Santosa
Dia pandai bicara,
Buku-bukunya kalau dibaca, habisnya suka tak terasa
Tapi apa kata dia tentang berdebat?
Dalam buku 2 Menit dia menulis
Debat itu tidak ada gunanya

Sebaliknya
Yang saya rasa besar gunanya
Adalah bersikap lunak, dengan lunak
Saya merasa lebih hidup, ah seketika saya teringat guru spiritual
Pada pengantar sebuah buku dia menulis, tentang manusia
Bahwa pada saat hidup, tubuh ini fleksibel
Namun ketika meninggal, tubuh ini menjadi kaku
Lunak sahabat kehidupan, sebaliknya keras, adalah sahabat kematian

Reranting akan tetap lunak, selama dia hidup
Dan meski angin menerpanya, burung besar hinggap padanya, dia fleksibel, tidak patah
Tapi lihatlah ketika ranting itu mengeras, berarti dia kering dan mati
Burung hinggap padanya atau angin menerpanya, dia gemeretakan patah

Sikap keras sangat mudah dipatahkan
Sebaliknya sikap lunak, dengan cara itulah ranting-ranting tetap kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar