Postingan Populer
-
DOWNLOAD DI SINI
-
Putri Salsabila, Pertama kali melihat fotonya waktu dia kecil. Imut, sipit, tahu-tahu sekarang sudah gede, 17 tahun. Buku Gara-Gara indonesi...
-
DOWNLOAD DI SINI
-
DOWNLOAD DI SINI
-
Industri video bokep Jepang semakin kreatif. Mereka tahu betul selera masyarakat mesum susah dihentikan. Pasangan-pasangan baru mereka orbit...
-
Turun di Stasiun Kereta Jatinegara harusnya saya beli tiket. Ini tidak, saya langsung naik KRL. Akibatnya di dalam, terus tengok kanan kiri,...
-
Alkisah, seorang tukang becak mengantar pulang anak sekolah ke sebuah gang. Di gang itu dia menemukan penumpang, lalu mengantarnya menuju s...
-
Kongkrit itu jelas Abstrak itu tidak jelas. Dan...... Salah satu keterampilan menulis adalah, Bisa mengkongkritkan yang abstrak. Membuat yan...
-
Kunci membuat tulisan menarik yang saya yakini Cuma satu Satu saja: Berani! Berani keluar kotak. Out of the box Berani keluar dari kebiasaan...
Jumat, 28 Februari 2014
Cara Saya Menghanguskan Pengkhotbah Dungu
Atas nama kebenaran,
Banyak orang berkata kasar
Menghakimi penuh kesombongan
Menginjak-injak sambil melecehkan, maka dia
Menurut saya, hanyalah seorang pengkhotbah dungu
Saya kira,
Melakukan kekasaran atas nama kebenaran
Hanya cara lain, melecehkan kebenaran itu sendiri
Dan yang paling suka melecehkan orang semacam itu
Adalah saya sendiri
Sungguh saya sangat suka
Mengolok-olok dia dengan menyanjungnya
Secara berlebihan, dengan menyebut dia paling cerdas, paling benar
Hingga dia sadar, sanjungan itu kedodoran
Sungguh asyik, karena saat itu saya
Sedang memberinya jubah berkilauan, terbuat dari plastik
Jubah besar yang membuatnya kedodoran, yang dengan memberi jubah itu,
Saya pura-pura seakan
Memberikan penghargaan kepadanya,
Lalu, bagai kepada seorang raja, saya menaburinya hujan bunga,
Padahal yang saya taburkan itu bensin,
Supaya kemudian dengan leluasa, saya bakar dia bersama jubahnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar