Senin, 24 Februari 2014

Buku The Gospel of Mahamaya

 
Bebaskan dirimu dari rasa iri dan angkuh, karena mereka tidak pernah datang sendiri, merek selalu dibarengi oleh amarah, keserakahan, keterikatan, dan keinginan yang dapat mencelakakan dirimu.

Janganlah merasa iri dengan kelebihan orang lain, hal itu menyia-nyiakan energimu. Lebih baik bekerja keras dan mengembangkan keahlikan yang dibutuhkan untuk meraih keberhasilan.

Keangkuhan membuatmu sakit. Lampauilah keangkuhanmu, dan kau akan sembuh.

Tinggalkan keserakahan, sebelum ia berhasil menghancurkanmu.

Belajarlah untuk menundukkan kepalamu sebelum keberadaan mematahkannya, karena kepala yang tidak mau menunduk, tidaklah berguna

Belajarlah untuk menghormati orang lain, karena orang yang tidak menghormati, tidak akan dihormati juga.

Bersemangatlah, bangunlah, bangkitlah....apakah kamu tidak merasa muak terhadap keadaanmu saat ini?

Kesemua kata di atas merupakan kutipan dari buku The Gospel of Mahamaya. Anand Krisna, penyusun buku ini, tidak mengakui dirinya sebagai penulis, melainkan sebagai penerima pesan dari pa yang dia sebut bunda semesta. Dengan kata lain, Anand mau mengatakan bukunya ini bukan merupakan buah pikirannya, melainkan bisikan dari apa yang dia sebut Bunda Alam Semesta. Entah apa yang dia maksud bunda alam semesta itu, saya membaca buku ini tanpa mempedulikan itu. Pesan-pesan di dalamnya bagus, jadi, saya merasa berhak buat membacanya. 

Ketika seorang kiai datang ke kantor saya, dan melihat buku ini tergeletak di meja, dia baca, ternyata pengarangnya Anand Krisna, si Kiai segera mengambil buku saya, dan berkata, dia akan menyita buku itu dan membawa ke pesantrennya. Dia katakan, ini buku berbahaya, tidak boleh dibaca sembarang orang, sebab Anand Krisna, adalah seorang sesat, menurutnya.

Untungnyab pas tiba waktu Isya, dia pergi ke mesjid, shalat berjamaah, dan pulang. Buku ini tidak dia bawa, sampai sekarang masih berada di tangan saya. 

Buku ini tersaji dalam tulisan-kutipan. Karena itu setiap kalimatnya menjadi padat dan penuh hikmah. Dalam tulisan lain, saya membicarakan karya sastra yang punya kedalaman makna, nah, maka buku ini buku yang punya kedalaman makna. Dalam buku setebal 217 halaman ini, Anand Krishna menyajikan kutipan-kutipan dalam Bahasa Inggris yang dia terjemahkan di bawahnya dengan Bahasa Indonesia.

"Apa yang ada di tangan Anda saat ini bukanlah sebuah buku. Anda sedang memegang sebuah dinamit yang dapat meledak kapan saja dan dapat membawa api di dalam diri Anda menyala ke permukaan. Jika Anda tidak siap bagi perubahan radikal dalam hidup Anda, maka janganlah membaca buku ini. Namun, jika Anda memang sudah memutuskan untuk membaca buku ini, maka bacalah dari awal hingga akhir, setiap halaman dan setiap kata. Lewat pesan-pesan di dalam buku ini, Bunda--ada yang menyebutnya Mahamaya, Bunda Alam Semesta, Energi Murni, Kekuatan di balik segala yang ada--berbicara kepada kita. Pesan yang hendak disampaikannya jelas sekali: Kita semua harus memberdayakan diri untuk menggapai kebahagiaan yang kekal abadi." Kata-kata ini tertulis di bagian belakang sampul buku.

Anand Krisna adalah seorang spiritualias lintar agama, seorang budayawan, nasionalis, humanis, dan penulis yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Walaupun berdarah India, tapi semangat dan kecintaannya terhadap Indonesia sangatlah tinggi. Kecintaannya itu dia buktikan dengan membentuk organisasi-organisasi yang memberi semangata kepada orang-orang untuk melakukan pemberdayaan diri. 

Love Is The Only Solution adalah satu-satunya cara yang digunakan Anand Krishna dalam menyikapi hidup di dunia ini untuk mewujudkan masyarakat yang tercerahkan melalui Innerpeace. Communallove, dan GlobalHarmoni, dalam satu bumi, satu langit, dan satu umat manusia.

Anand Krisna menempuh pendidikan dasarnya di Lucknow, India Utara. Di sana dia bertemu dengan guru spiritual pertamanya, Syaikh Baba. Berprofesi sebagai penjual es balok, orang suci ini justeru tak dikenali oleh orang-orang di sekitarnya. Tapi beliau memegang peranan penting dalam proses kelahiran Anand Krisna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar