Lautan biru meminta dia menyisakan awan
Namun lalat telah terbang dengan sebelah sayapnya
Manakah dalam dirimu batu pualam warna hijau itu
Jika musim telah menitahkan gerimis untuk turun
Maka siraman air mata sudah tak berarti lagi
Percuma kamu menjerit
Api telah beberapa menit padam
Jangan harap ada perciknya
Bahkan setitik bara pun sudah punah
Biarkan saja dia meratapi nasib
Bersama seekor monyet tua di kandang musang
Berbagi pisang antara isi dan cangkang
Dan tamatlah halaman terakhir novel usang
Tamat segala-galanya
Postingan Populer
-
DOWNLOAD DI SINI
-
Putri Salsabila, Pertama kali melihat fotonya waktu dia kecil. Imut, sipit, tahu-tahu sekarang sudah gede, 17 tahun. Buku Gara-Gara indonesi...
-
DOWNLOAD DI SINI
-
DOWNLOAD DI SINI
-
Industri video bokep Jepang semakin kreatif. Mereka tahu betul selera masyarakat mesum susah dihentikan. Pasangan-pasangan baru mereka orbit...
-
Turun di Stasiun Kereta Jatinegara harusnya saya beli tiket. Ini tidak, saya langsung naik KRL. Akibatnya di dalam, terus tengok kanan kiri,...
-
Alkisah, seorang tukang becak mengantar pulang anak sekolah ke sebuah gang. Di gang itu dia menemukan penumpang, lalu mengantarnya menuju s...
-
Kongkrit itu jelas Abstrak itu tidak jelas. Dan...... Salah satu keterampilan menulis adalah, Bisa mengkongkritkan yang abstrak. Membuat yan...
-
Kunci membuat tulisan menarik yang saya yakini Cuma satu Satu saja: Berani! Berani keluar kotak. Out of the box Berani keluar dari kebiasaan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar